Halaman

Jumat, 31 Desember 2010

Petunjuk Operasi Program IrriCad (Procad)

Program IrriCad (Irrigation CAD)
Bagi kita yang bekerja di bidang konsultan perencanaan sumber daya air, khususnya dalam perencanaan irigasi, sudah tidak asing lagi dengan salah satu program bantu penggambaran desain IrriCad atau Procad. Program ini dibuat untuk mempermudah dalam penggambaran desain saluran, baik itu saluran irigasi maupun pembuang. Demikian juga dalam perencanaan sungai, baik pekerjaan normalisasi, tanggul, atau penggambaran profil muka air banjir. Gambar yang dihasilkan berupa gambar potongan memanjang (long section) dan potongan melintang (cross section), untuk saluran atau sungai.
Salah satu keunggulan program penggambaran ini adalah : gambar-gambar yang dihasilkan sudah mengikuti Kriteria Penggambaran (KP-07), dari Standar Perencanaan Irigasi. Input data untuk program ini cukup mudah, yaitu menggunakan form worksheet dari Microsoft Excel.
Sehingga para desainer tinggal membuat perencanaan profil memanjang saluran serta perencanaan posisi bangunan-bangunan irigasi yang diperlukan berikut dengan elevasi rencana dan kehilangan tingggi masing-masing bangunan. Salah satu keunggulan lainnya dari program ini dalam penggambaran desain potongan melintang saluran adalah perhitungan volume pekerjaan tanah yang sudah terintegrasi sehingga gambar yang dihasilkan sudah termasuk rincian volume pekerjaan tanah tiap potongan melintang saluran. Dengan program ini dapat mempercepat proses penggambaran desain dibandingkan penggambaran secara manual.
Petunjuk pengoperasian program tersebut dapat didownload disini.

Selanjutnya......

Menggambar Profil Melintang Sungai/Saluran dengan AutoLisp

Pada postingan terdahulu pernah kami sajikan sebuah tutorial untuk Menggambar Profil Tanah Asli dengan AutoLisp. Pada metode yang disajikan, input data profil melintang dilakukan secara langsung dengan mengetik data elevasi dan jarak pada Command Window. Cara tersebut cukup praktis digunakan apabila data cross section yang akan diplot tidak terlalu banyak. Seperti pada waktu kita akan menggambar profil tanah asli sebelum kita menggambar bangunan air misalnya. Sedangkan apabila cross section yang akan digambar cukup banyak, misalnya data pengukuran profil melintang sungai/saluran yang terdiri dari banyak profil, maka cara tersebut menjadi kurang praktis.
Kali ini kami sajikan sebuah program Lisp untuk menggambar profil melintang sungai/saluran/ atau tanah asli hasil pengukuran dengan menggunakan input data berupa file teks. Atau data dalam lembar kerja excel disimpan dalam file teks (*.prn). Dengan data pengukuran yang biasanya telah diolah dalam program excel selanjutnya akan lebih mudah dijadikan file teks tanpa mengetik kembali data yang diperlukan.

List programnya adalah sebagai berikut:
;========================================
;            < cross-sungai.lsp >        
;            ** crss **                  
;      plot data cross sungai            
;         20 September 2003              
;========================================

(defun c:crss ()
  (setvar "dimzin" 1)
  (setvar "blipmode" 1)
  (setvar "cmdecho" 1)
(princ "\n Format data <10><10>: B1:<No Patok> B2<Datum> B3<Jarak - Elv> ")
(setq p0 (getpoint "\nTitik Awal Gambar Cross  : "))
(setq p00a (polar p0 (* 1.5 pi) 150))
(setq p00b (polar p0 (* 1.5 pi) 300))
  (setvar "dimzin" 0)
  (setvar "blipmode" 0)
  (setvar "cmdecho" 0)

;=======================
; skala gambar          
;=======================
;  (setq ssv (getreal "\nSkala Vertikal    < 100 200 : 100 >?:"))
  (setq ssv 100)
  (setq ssh 100)
  (if (equal ssv nil)
    (setq scy 100.0)
    (setq scy ssv)
  )
  ;(setq ssh (getreal "\nSkala Horizontal  < 100 200 500 : 100 >?:"))
  (if (equal ssh nil)
    (setq scx 100.0)
    (setq scx ssh)
  )
  (setq scv (/ 1000 scy)
sch (/ 1000 scx)
  )

;======== INPUT FILE DATA ++++
(setq fnam1 "/Procad/Data/")
(setq fnam2 "*.prn")

(setq lastLL 2 lastRR 5)
(setq f (getstring (strcat "\nFile Input Data Cross c:/procad/data/ < " fnam2 " > ? : ")))
(if (/= f "") (setq fnam2 f))
(setq fnam (strcat fnam1 fnam2))
(setq check (findfile fnam))
(while (= check nil) (prompt "\nFile Not Found .....! ")
  (setq f (getstring (strcat "\nFile Input Data Cross c:/procad/data/ < " fnam2 " > ? : ")))
    (if (/= f "") (setq fnam2 f))
     (setq fnam (strcat fnam1 fnam2))
      (setq check (findfile fnam))
        ) ; while
;===================================================================
;====== BACA DATA ======================================== BARIS 1 =
(setq fp (open fnam "r"))
(setq file (read-line fp)) ; baris 1 no. patok
(if (= file "") (setq file nil))
(if (= file nil) (setq stop 1) (setq stop 0))
(setq noptk (atof (substr file 11 10))) ; No.patok
(setq file (read-line fp)) ; baris 2 
(setq eldat (atof (substr file 11 10))) ; Elevasi datum
(setq file (read-line fp)) ; baris 3 
(setq file (read-line fp)) ; baris 4 
(setq jar0 (atof (substr file 1  10))) ; jarak datar 0
(setq elt1 (atof (substr file 11 10))) ; elevasi titik pertama

  (setq p01 (polar p0 (* 0.5 pi) (* (- elt1 eldat) scv)))
  (command "color" 20 "-linetype" "s" "dashed2" "")
  (command "line" p0 p01 "")
  (command "color" 20 "-linetype" "s" "continuous" "")
  (command "line" p0 (polar p0 (* 1.5 pi) 20) "")
  (command "color" 7)
  (setq p01tx (polar p0 (* 1.5 pi) 5))
  (setq p50 (polar p0 pi 20))
  (setq p51 (polar p0 pi 30))
  (setq p52 (polar p51 (* 1.5 pi) 5))
  (setq p53 (polar p52 (* 1.5 pi) 10))
  (setq p54 (polar p0 pi 33))
  (setq p55 (polar p54 (* 1.5 pi) 10))
  (setq p56 (polar p55 (* 1.5 pi) 10))
  (command "text" "j" "tc" '(346.0 113.0) "3.5" 0 (strcat "P." (rtos noptk 2 0)))
  (command "text" "j" "tc" p01tx "2.5" 90 (rtos elt1 2 2))
  (if (> eldat 0)
  (command "text" "j" "bl" p51 "2.5" 0 (strcat "+" (rtos eldat 2 2) " m"))
  (command "text" "j" "bl" p51 "2.5" 0 (strcat (rtos eldat 2 2) " m"))
  );if
  (command "text" "j" "ml" p52 "2.5" 0 "ELEVASI (m)")
  (command "text" "j" "ml" p53 "2.5" 0 "JARAK  (m)")
  (command "color" 50 "-linetype" "s" "continuous" "")
  (command "line" p0 p54 "")
  (command "color" 20 "-linetype" "s" "continuous" "")
  (command "line" p55 (polar p55 (* 0.0 pi) 33) "")
  (command "line" p56 (polar p56 (* 0.0 pi) 33) "")
  (command "line" p54 p56 "")

(setq file (read-line fp)) ; baris 4 
(setq jar1 (atof (substr file 1  10))) ; jarak datar 1
(setq elt  (atof (substr file 11 10))) ; elevasi titik pertama
;====
  (if (= jar1 "")
    (setq jar1 nil)
  )
  (if (= jar1 nil)
    (setq stop 1)
    (setq stop 0)
  )
  (while (= stop 0)
  (setq jar (- jar1 jar0))
    (setq jar0 jar1)
    (setq p2  (polar p0 0 (* jar sch))
  p21 (polar p2 (* 0.5 pi) (* (- elt eldat) scv))
    )
    (command "color" 20 "-linetype" "s" "dashed2" "")
    (command "line" p2 p21 "")
    (command "color" 20 "-linetype" "s" "continuous" "")
    (command "line" p01 p21 "")
    (command "color" 50 "-linetype" "s" "continuous" "")
    (command "line" p0 p2 "")
    (command "color" 20 "-linetype" "s" "continuous" "")
    (command "line"
     (polar p0 (* 1.5 pi) 10)
     (polar p2 (* 1.5 pi) 10)
     ""
    )
    (command "line"
     (polar p0 (* 1.5 pi) 20)
     (polar p2 (* 1.5 pi) 20)
     ""
    )

    (setq p22 (polar p2 (* 1.5 pi) 20))
    (command "line" p2 p22 "")
    (setq p2tx1 (polar p2 (* 1.5 pi) 5)
  p2tx3 (polar p0 0 (* (/ jar 2) sch))
  p2tx2 (polar p2tx3 (* 1.5 pi) 15)
    )
(if (< (* jar sch) 10) 
    (setq sdttx2 90) (setq sdttx2 0))
    
    (command "color" 7)
    (command "text" "j" "bc" p2tx1 "2.5" 90 (rtos elt 2 2))
    (command "text" "j" "mc" p2tx2 "3.0" sdttx2 (rtos jar 2 2))
    (setq p0 p2)
    (setq p01 p21)

(setq file (read-line fp)) ; baris 5 dst
(setq jar1 (atof (substr file 1  10))) ; jarak datar 1
(setq elt  (atof (substr file 11 10))) ; elevasi titik pertama
;plot patok
    (if (= jar1 "")
      (setq jar1 nil)
    )
    (if (= jar1 nil)
      (setq stop 1)
      (setq stop 0)
    )
  ) ;while

(close fp)
)
;;defun

Berikut langkah-langkah menggunakan program ini :
1. Copy dan paste list program diatas di note pad atau di program AutoLisp, simpan dengan nama cross-sungai.lsp atau langsung download program autolisp yang sudah saya siapkan (cross-sungai.lsp ) dan tempatkan di folder yang anda pilih 
2. Buat file input data dengan excel sebagai berikut :
• Buka lembar kerja baru dalam excel
• Edit lebar kolom A dan B menjadi 10 dengan cara (select kolom A dan B > Format> column width> 10> OK)
• Pada cell A1 : isi dengan nomor patok, misalnya : P1
• Pada cell A2 : isi dengan elevasi datum (bidang referensi) dari gambar cross section. (ambil elevasi terendah dari data yang akan digambar (mis:13.45), kurangi dengan 3 sampai 5 dan ambil harga bulat, (misalnya diambil nilai datum 10.00))
• Pada cell A3 : ketik "Jarak datar"
• Pada cell B3 : ketik "Elevasi"
• Pada baris ke-4,5,6..... dan seterusnya isilah dengan data cross section, yang berupa jarak datar (jarak kumulatif dari kiri ke kanan, jarak datar pertama = 0) di kolom A, dan elevasi di kolom B.
(Contoh input file excel dapat anda download disini)
• Selanjutnya simpan data dalam bentuk file teks dengan cara : 
File> Save as> (pada save as type cari pilihan “formatted text (*.prn)”> ketik nama file (mis:cross-1.prn) > simpan file di lokasi folder (C:/Procad/data/), kalau belum ada folder tersebut buatlah terlebih dahulu.
 
3. Dari program AutoCad, selanjutnya Load program dengan cara : Klik menu Tools> Load Application> cross-sungai.lsp (cari di folder tempat anda menempatkan file)> Load> Close
4. Pada Command Window di Auto CAD ketik “crss” lalu tekan
5. Selanjutnya masukkan nama file input data yang diminta di command window (mis: cross-1.prn). Maka cross section akan tergambar.

Selanjutnya......

Jumat, 13 Agustus 2010

KP-06 Parameter Bangunan Edisi 2009

Kriteria Perencanaan Irigasi KP-06 Parameter Bangunan telah diperbaharui tahun 2009. Banyak kriteria baru yang ditambahkan pada edisi terbaru ini. Beberapa diantaranya adalah : metode perbaikan tanah lunak (seperti tanah gambut), perencanaan pembebanan sesuai SNI, perencanaan beton sesuai SNI, perencanaan pondasi tiang pancang, dan lain-lain.


Download:

Selanjutnya......

Selasa, 15 Juni 2010

Desain Jembatan Beton Tipe Balok T

Pada postingan ini kami sajikan program perhitungan struktur atas jembatan beton tipe Balok T, sebagai kelanjutan postingan sebelumnya untuk melengkapi perhitungan desain jembatan. Perencanaan jembatan mengikuti Standar Bina Marga (BM-70). Input gaya dan geometri struktur cukup mudah dan sederhana pada lembar perhitungan input data. Output dari program ini adalah dimensi jembatan dan gambar penulangan jembatan.

Download program
Perhitungan struktur atas jembatan beton tipe Balok T : Jembatan Balok-T.xls atau Bridge (T-beam).xls

Selanjutnya......

Desain Struktur Pilar Jembatan

Untuk melengkapi postingan sebelumnya, kali ini kami sajikan program perhitungan stabilitas dan struktur pilar jembatan tipe beton. Input gaya dan geometri struktur cukup mudah dan sederhana pada lembar perhitungan input data. Output dari program ini adalah dimensi pilar dan gambar penulangan pilar jembatan.

Download program
Perhitungan struktur Pilar jembatan, Pilar Jembatan.xls

Selanjutnya......

Desain Struktur Abutment Jembatan


Jembatan operasi merupakan bangunan pelengkap suatu bendung. Jembatan dibangun terutama pada bendung dengan pengambilan kiri dan kanan, atau sebagai akses jalan di sekitar lokasi karena lokasi jembatan yang ada cukup jauh. Perlu diambil banyak pertimbangan untuk menentukan apakah suatu bendung akan dilengkapi dengan jembatan operasi atau tidak. Demikian juga mengenai tipe jembatan dan kelas jembatan yang akan didesain. Jika tidak akan dilewati kendaraan, maka jembatan operasi untuk penyeberangan orang saja sudah cukup. Akan tetapi apabila yang akan lewat di atas jembatan kendaraan dengan beban berat, maka bisa dipertimbangkan untuk menggunakan jembatan kelas I. Kriteria penentuan jembatan untuk jaringan irigasi dapat anda lihat pada Desain Kriteria pada postingan sebelumnya.

Walaupun pada saat ini sudah banyak program aplikasi untuk perencanaan struktur, namun perhitungan struktur dengan program Excel biasanya masih banyak dipilih dalam perencanaan. Terutama dalam penyusunan laporan nota desain, tahap perhitungan dengan program excel cukup jelas dan dapat diterima oleh pihak Direksi Pekerjaan dalam suatu pekerjaan perencanaan.

Pada postingan kali ini kami sajikan sebuah program (Excel) untuk perhitungan struktur abutment jembatan. Input gaya dan geometri struktur cukup mudah dan sederhana pada lembar perhitungan input data. Output dari program ini adalah dimensi abutment dan gambar penulangan abutment jembatan.


Download program
Perhitungan struktur abutment jembatan, Abutment Jembatan.xls

Selanjutnya......

Design Criteria for Irrigation Canal and Related Structures

Penyusunan Design Criteria adalah merupakan salah satu tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan bendung dan jaringan irigasi. Laporan Kriteria Desain disusun dengan mengacu pada standar-standar yang berlaku, seperti : Kriteria Perencanaan Irigasi (KP) 01-07, Persyaratan Teknis (PT) 01-03, Standar Penggambaran Irigasi, dan standar-standar lain yang berlaku.

Pada postingan ini kami sajikan salah satu contoh Laporan Design Criteria perencanaan bendung, saluran dan bangunan irigasi. File yang kami berikan dalam bentuk file doc (Ms Word) supaya bisa langsung digunakan ataupun dilakukan editing untuk memperbaiki ataupun melengkapinya sesuai dengan kebutuhan perencanaan yang dilaksanakan.

Download Design Criteria :

Selanjutnya......

Minggu, 13 Juni 2010

Menggambar Profil Tanah Asli dengan AutoLisp


    Dalam perencanaan bidang sipil pada umumnya, diperlukan data profil muka tanah asli hasil pengukuran, seperti : perencanaan saluran irigasi maupun drainase, bangunan irigasi pada umumnya, perencanaan jalan, jembatan, dan lain-lain. Untuk itu diperlukan pekerjaan pengukuran topografi dan penggambaran hasil pengukuran.
Pada postingan kali ini kami tulis sebuah program AutoLisp sederhana yang berfungsi untuk menggambar potongan tanah asli dari data hasil pengukuran secara langsung di Auto CAD. Data elevasi tanah asli dan jarak antar elevasi diinput langsung melalui command window AutoCad.
    Program ini banyak kita butuhkan pada saat menggambar bangunan air untuk pekerjaan irigasi, dimana sebelum mulai menggambar denah bangunan, terlebih dahulu kita gambar cross saluran di hulu dan hilir bangunan. Demikian juga bangunan air pada umumnya. Dengan AutoLisp ini penggambaran cross section tanah asli menjadi lebih mudah.
List programnya sebagai berikut:
;========================================
;             < cros-sit.lsp >           
;            ** cross-situasi **         
;      Gambar potongan tanah asli        
;         26 September 2001              
;   http://hydrodesign10.blogspot.com    
;========================================

(defun c:cs ()
  (setvar "dimzin" 0)
   (setvar "blipmode" 0)
    (setvar "cmdecho" 0)
  
(setq osn (getvar "osmode"))
(setvar "osmode" 0)

; Setting skala gambar
(setq p0 (getpoint "\nTitik awal plot level :"))
(setq ss (getreal  "\nSkala Vertikal    < 50 100 200 300 : 100 >?:"))
         (if (equal ss nil)(setq scy 100.0)(setq scy ss))
(setq ss (getreal "\nSkala Horizontal  < 50 100 200 300 : 100 >?:"))
         (if (equal ss nil)(setq scx 100.0)(setq scx ss))
         (setq scv (/ 1000 scy) sch (/ 1000 scx))
; Input data langsung
  (setq eldat (getreal "\nElevasi datum         :"))
  (setq elt1  (getreal "\nElevasi titik pertama :"))
  (setq p01   (polar p0 (* 0.5 pi) (* (- elt1 eldat) scv)))

  (command "color" 20 "-linetype" "s" "dashed2" "")
  (command "line" p0 p01 "")
  (command "color" 20 "-linetype" "s" "continuous" "")
  (command "line" p0 (polar p0 (* 1.5 pi) 20) "")
  
  (setq p01tx (polar p0 (* 1.5 pi) 5))
  (setq p50 (polar p0 pi 20))
  (setq p51 (polar p0 pi 30))
  (setq p52 (polar p51 (* 1.5 pi) 5))
  (setq p53 (polar p52 (* 1.5 pi) 10))
  (setq p54 (polar p0 pi 33))
  (setq p55 (polar p54 (* 1.5 pi) 10))
  (setq p56 (polar p55 (* 1.5 pi) 10))
  (command "color" 7)
  (command "text" "j" "tc" p01tx "2.5" 90 (rtos elt1 2 2))
  (command "text" "j" "bl" p51   "2.5"  0 (strcat "+" (rtos eldat 2 2) "m"))
  (command "text" "j" "ml" p52 "2.5" 0 "Elevation (m)")
  (command "text" "j" "ml" p53 "2.5" 0 "Distance  (m)")
  (command "color" 50 "-linetype" "s" "continuous" "")
  (command "line" p0 p54 "")
  (command "color" 20 "-linetype" "s" "continuous" "")
  (command "line" p55 (polar p55 (* 0.0 pi) 33) "")
  (command "line" p56 (polar p56 (* 0.0 pi) 33) "")
  (command "line" p54 p56 "")

  (setq jar (getreal "\nJarak datar (m) :"))
  (if (= jar "")(setq jar nil))
  (if (= jar nil)(setq stop 1)(setq stop 0))

  (while (= stop 0)
    (setq elt (getreal "\nElevasi        :"))
    (setq p2  (polar p0 0 (* jar sch))
  p21 (polar p2 (* 0.5 pi) (* (- elt eldat) scv)))
    (command "color" 20 "-linetype" "s" "dashed2" "")
    (command "line" p2 p21 "")
    (command "color" 20 "-linetype" "s" "continuous" "")
    (command "line" p01 p21 "")
    (command "color" 50 "-linetype" "s" "continuous" "")
    (command "line" p0 p2 "")
    (command "color" 20 "-linetype" "s" "continuous" "")
    (command "line" (polar p0 (* 1.5 pi) 10)(polar p2 (* 1.5 pi) 10)"")
    (command "line" (polar p0 (* 1.5 pi) 20)(polar p2 (* 1.5 pi) 20)"")
    (setq p22 (polar p2 (* 1.5 pi) 20))
    (command "line" p2 p22 "")
    (setq p2tx1 (polar p2 (* 1.5 pi) 5)
  p2tx3 (polar p0 0 (* (/ jar 2) sch))
  p2tx2 (polar p2tx3 (* 1.5 pi) 15))
    (command "color" 7)
    (command "text" "j" "bc" p2tx1 "2.5" 90 (rtos elt 2 2))
    (command "text" "j" "mc" p2tx2 "3.0" 0 (rtos jar 2 2))
    (setq p0 p2)
    (setq p01 p21)
    (setq jar (getreal "\nJarak datar (m) :"))
    (if (= jar "") (setq jar nil))
    (if (= jar nil)(setq stop 1)(setq stop 0))
  ) ;while
)   ;;defun

Berikut langkah-langkah menggunakan program ini :
1.     Copy dan paste list program diatas di program Autolisp dan simpan. Atau download cros_sit.lsp tempatkan di folder yang anda pilih
2.     Buka program AutoCAD
3.     Load program dengan cara : Klik menu Tools > Load Application > cros-sit.lsp (cari di folder tempat anda menempatkan file) > Load > Close
4.     Pada Command Window di Auto CAD ketik “cs” lalu tekan tombol enter
5.    Pada langkah awal akan muncul pertanyaan "Titik awal plot level :", maka tentukan titik awal anda akan menggambar cross section di bidang gambar
6.    Kemudian tentukan skala vertikal gambar cross section (1:50, 1:100, 1:200, atau 1:300), misalnya 1:100 maka ketik angka 100, atau tekan enter langsung maka akan ditentukan skala 1:100.
7.    Kemudian tentukan skala horisontal gambar cross section (1:50, 1:100, 1:200, atau 1:300)
8.    Kemudian input elevasi bidang persamaan gambar, misalnya pada gambar contoh di bawah elevasi bidang persamaannya adalah + 10.00 m, maka ketik angka 10.
9.    Selanjutnya akan ditanyakan data elevasi dan jarak. Penggambarannya mulai dari kiri. Seperti gambar contoh di bawah, maka inputnya adalah :
    14.70 <enter>
    2.30    <enter>
    14.30  <enter>
    0.60    <enter>
    ... dst sampai data habis
    Jika data telah habis, tekan enter saja pada data jarak
Pada list program diatas, telah ditentukan jumlah angka di belakang koma adalah 2 angka, namun anda dapat menggantinya menjadi 3 angka di belakang koma dengan cara mengganti perintah berikut:
         (command "text" "j" "bc" p2tx1 "2.5" 90 (rtos elt 2 2))
    (command "text" "j" "mc" p2tx2 "3.0" 0 (rtos jar 2 2))
menjadi:
    (command "text" "j" "bc" p2tx1 "2.5" 90 (rtos elt 2 3))
    (command "text" "j" "mc" p2tx2 "3.0" 0 (rtos jar 2 3))




Selanjutnya......

Rabu, 09 Juni 2010

Desain Struktur Box Culvert pada Intake Bendung

Bangunan pengambilan (intake) bendung dapat direncanakan dengan tipe saluran terbuka (flume) atau berupa gorong-gorong (box culvert), atau kombinasi keduanya yang berupa gorong-gorong di sebelah hulunya dan saluran terbuka di bagian hilir pada bagian saluran pengarah sebelum masuk ke kantong lumpur. Ukuran lubang dan jumlah lubang gorong-gorong tergantung pada jumlah pintu pengambilan yang digunakan dari perhitungan hidrolis. Kemiringan dasar gorong-gorong biasanya didesain datar dimana tidak ada beda tinggi antara bagian hulu dan hilirnya. Tipe aliran terbuka bisanya diambil untuk dasar perencanaan. Sedangkan kehilangan tinggi sudah dihitung pada perhitungan hidrolis bangunan pengambilan.Walaupun pada saat ini sudah banyak program aplikasi untuk perencanaan struktur, namun perhitungan struktur dengan program Excel biasanya masih banyak dipilih dalam perencanaan. Terutama dalam penyusunan laporan nota desain, tahap perhitungan dengan program excel cukup jelas dan dapat diterima oleh pihak Direksi Pekerjaan dalam suatu pekerjaan perencanaan. Namun untuk perhitungan yang cukup rumit, tentunya program aplikasi seperti SAP 2000 lebih banyak keuntungannya. Pada postingan kali ini kami sajikan sebuah program (Excel) untuk perhitungan struktur box culvert. Input gaya dan geometri struktur cukup mudah dan sederhana pada lembar perhitungan input data. Namun untuk menyederhanakan program perhitungan, maka dibuat program sesuai tipikal lubang box culvert, yaitu satu lubang dan dua lubang. Untuk box culvert dengan tiga atau empat lubang sudah cukup memenuhi secara struktur apabila kita mengambil tipe yang dua lubang. Pada kesempatan lain mudah-mudahan bisa disusun kembali program perhitungan struktur untuk tiga atau empat lubang. Dengan program perhitungan ini diharapkan cukup membantu dalam perencanaan struktur boks culvert terutama dalam kaitannya dengan perencanaan bendung. Langkah perhitungan dalam program ini meliputi : input data geometri dan karakteristik tanah, perhitungan stabilitas, perhitungan gaya dan momen, perhitungan tegangan beton, perhitungan pembesian, dan penggambaran pembesian. Perhitungan tegangan beton dan pembesian menggunakan standar ACI. Program ini juga dilengkapi dengan makro untuk membuat file sript (*.scr) yang bisa di eksekusi di AutoCAD untuk menggambar diagram momen dan gambar pembesian hasil perhitungan.


Selanjutnya......

Jumat, 04 Juni 2010

Perhitungan Struktur Dinding Penahan pada Bendung

Salah satu bagian penting dari suatu bangunan bendung adalah dinding penahan tanah. Dinding penahan ditempatkan pada kedua sisi tubuh bendung untuk menahan timbunan tanah dan menjadi satu kesatuan bangunan bendung. Panjang dan bentuk dinding penahan didesain sesuai standar kriteria untuk tembok pangkal bendung (KP-02). Lokasi dinding penahan dari salah satu bendung yang direncanakan dapat dilihat pada gambar Denah DP Bendung terlampir.
Pada postingan kali ini anda dapat download sebuah program (Excel) untuk perhitungan struktur dinding penahan bendung.
Dengan program perhitungan ini maka perencanaan dinding penahan menjadi sangat mudah. Langkah perhitungan dalam program ini meliputi : input data geometri dan karakteristik tanah, perhitungan stabilitas, perhitungan gaya dan momen, perhitungan tegangan beton, perhitungan pembesian, dan penggambaran pembesian. Perhitungan tegangan beton dan pembesian menggunakan standar ACI. 


Program ini dilengkapi dengan makro untuk proses perhitungan gaya dan momen, serta perhitungan tegangan beton dan pembesian. Untuk itu macro harus diaktifkan dalam program excel dengan cara : Klik Office Button > Excel Option > Trust Center > Trust Center Setting.. > Macro Settings > aktifkan radio button Enable all macros



Program perhitungan ini akan terus diperbaiki untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam perhitungan, dan untuk menambah item-item baru dalam perhitungan. Untuk itu diharapkan koreksi dan masukan dari para pembaca.



Download program

Perhitungan dinding penahan untuk bendung, Retaining_Wall.xls


 

Selanjutnya......

Perhitungan Hidrolis dan Stabilitas Bendung Dengan Program Excel (Weir Design.xls)



Pada postingan kali ini anda dapat download suatu lembar perhitungan (dengan Program Excel) untuk perhitungan desain hidrolis dan stabilitas bendung. Lembar perhitungan ini untuk memperbaiki dan melengkapi lembar perhitungan sebelumnya (Hidrolis Bendung-1.xls) yang hanya menyajikan perhitungan hidrolis mercu bendung. Program perhitungan ini akan terus diperbaiki untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam perhitungan, dan untuk menambah item-item baru dalam perhitungan. Untuk itu diharapkan koreksi dan masukan dari para pembaca.

Perhitungan yang dibuat pada program ini adalah sebagai berikut :
1.     Perencanaan Elevasi mercu bendung
2.     Perhitungan Hidrolis mercu bendung (tipe bulat), perhitungan kolam olak tipe MDO, perhitungan kurva pengempangan
3.     Perhitungan hidrolis bangunan pengambilan (intake) dan kantong lumpur (sand trap), serta saluran penguras sedimen.
4.     Perhitungan kestabilan bendung terhadap rembesan yang terjadi
5.     Perhitungan stabilisa tubuh bendung (guling, geser, dan daya dukung tanah)
6.     Perhitungan hidrolis Rip-rap
7.     Perhitungan rembesan pada tanggul penutup

Program ini belum termasuk perhitungan-perhitungan struktur utama dan pelengkap bendung. Perhitungan struktur meliputi kestabilan dan pembesian beton bertulang, seperti : dinding penahan, pilar pintu, intake box culvert, selimut mercu, plat lantai hulu, kestabilan lereng tanggul penutup,  dan lain-lain, akan disajikan pada postingan-postingan selanjutnya dari blog ini.

Download program
Weir Design.xls



Selanjutnya......

Senin, 31 Mei 2010

DailyET (Evapotranspirasi Calculator)



Dalam perencanaan irigasi, khususnya dalam merencanakan kebutuhan air irigasi, salah satu yang harus dilakukan adalah perhitungan evapotranspirasi (ETo). Hal ini sering kita lakukan dengan menggunakan program Excel, dengan menggunakan beberapa tabel standar yang cukup rumit, misalnya metode Penman Modifikasi. Saat ini telah tersedia suatu program bantu kecil yang dinamakan DailyET yang dibuat olah Cranfield University.

DailyET adalah satu software sederhana untuk menghitung evapotranspirasi (ETo) dalam harian dan bulanan berdasarkan empat metode dengan menggunakan data klimatologi yang tercatat dari suatu stasiun klimatologi. Data masukan yang dibutuhkan adalah : suhu udara maksimum dan minimum (oC), kelembaban relatif (%), lama penyinaran matahari (jam), kecepatan angin (km/jam) dan lokasi stasiun klimatologi (posisi lintang bujur, dan ketinggian dari muka air laut).

Metode perhitungan evapotranspirasi yang digunakan adalah : Penman-Monteith, Penman Modifikasi FAO, Penman dan Penman air terbuka.

Keluaran dari software ini adalah harga evapotranspirasi dalam harian atau bulanan dalam satuan mm.

Master program dan manual penggunaan software ini dapat di download pada link di bawah ini :
-          DailyET.zip
-          Eto_Manual.pdf

Atau pada situs Universitas Cranfield berikut :

Selanjutnya......

Selasa, 11 Mei 2010

SWMM Tutorial-1

Menggunakan peta image untuk membuat peta daerah studi pada model SWMM

Model SWMM dapat menampilkan peta dalam bentuk image di belakang peta daerah studi (Study Area Map). Dengan fasilitas ini kita dapat mengimpor peta Bakosurtanal atau peta topografi lainnya yang terlebih dahulu di scan dan diproses dengan program pengolah image (misalnya: Ms. Paint) dalam bentuk file *.jpg, *.jpeg, *.emf, *.wmf, atau *.bmp. Kita dapat juga membuat peta dari file Autocad menjadi file windows metafile (*.wmf). Dengan adanya peta dasar ini maka kita dapat dengan mudah membuat peta studi berupa : sub catchment area, lokasi stasiun hujan (rain gages), saluran pembuang (conduit), titik-titik pertemuan (joint), titik pengeluaran (out fall). Namun sebelum peta image diimpor ke dalam model SWMM, terlebih dahulu perlu dibuatkan file koordinat peta (World Coordinat File, *.*w) untuk membuat peta image menjadi berskala dan memiliki koordinat (bisa koordinat lokal atau koordinat global).
Prosesnya adalah sebagai berikut :
1.     Buat peta image dengan program pengolah image. Image yang terlalu besar sebaiknya kita potong (cropping) dengan batas-batas studi yang akan kita model. Misalnya setelah kita cropping file kita simpan dengan nama peta.jpg. Untuk hasil yang lebih baik bisa digunakan image dalam bentuk meta file, dan ukuran mendatar dan vertical menggunakan perbandingan jarak yang sama.
2.     Selanjutnya buat file koordinat peta dengan program pengolah teks notepad, dengan prosedur sebagai berikut :
Buka program Notepad, lalu ketikkan 6 (enam) baris angka dengan ketentuan sebagai berikut :
Baris 1 :    lebar peta image dari kiri ke kanan dengan skala yang sebenarnya dalam satuan panjang (meter), sesuai dengan image yang sudah kita cropping. Untuk itu harus diketahui skala peta atau jarak peta sesuai dengan koordinat peta yang ada. Jika menggunakan peta Bakosurtanal, jarak peta dapat kita ukur secara grafis dari skala garis yang ada (misalnya lebar image sebenarnya 500 m, maka kita tulis 500.00)
Baris 2 :    sudut rotasi X (diisi 0.00), kita gunakan peta image dengan arah mendatar (Timur-Barat) yang tepat supaya tidak memerlukan rotasi
Baris 3 :    sudut rotasi Y (diisi 0.00)
Baris 4  :    jarak negatif dari atas ke bawah peta image, dengan jarak sebenarnya (seperti pada baris 1) (misalnya jarak peta 500 m, maka ditulis -500.00)
Baris 5  :    koordinat X pada titik sudut kiri atas dari peta image (misalnya menggunakan koordinat lokal 1000.00)
Baris 6  :    koordinat Y pada titik sudut kiri atas dari peta image (misalnya menggunakan koordinat lokal 2000.00)
Sehingga secara lengkap teks yang kita ketik dalam notepad adalah (contoh diatas):

500.00
0.00
0.00
-500
1000.00
2000.00

Selanjutnya save file dengan menambahkan huruf akhir ”w” pada ekstension peta image yang telah kita buat sebelumnya (*.*w), (misalnya: peta.jpgw). Jika kita menggunakan peta image *.jpeg maka peta koordinat kita simpan dalam file *.jpegw, dan seterusnya.

3.     Buka EPA-SWMM 5.0 Model, buka project baru dengan menu File >New
4.     Ubah satuan peta dalam meter dengan cara : menu View> Dimensions, pada dialog form Map Dimensions ubah radio button Map Units menjadi meters, lalu tekan tombol OK. Biarkan koordinat X,Y Lower left dan Upper right, sesuai default, karena nantinya akan bisa berubah sesuai dengan data koordinat yang sesuai dengan peta image.
5.     Import peta image dan file koordinat peta ke dalam model, dengan prosedur : dari Main menu View> Backdrop> Load, setelah muncul dialog form Backdrop Image Selector, masukkan file image dan file koordinat. Dengan klik pada tombol browse dapat kita cari file image dan file koordinat yang telah kita simpan. Selanjutnya aktifkan option Scale Map to Backdrop Image.


Selanjutnya dengan peta dasar yang telah kita masukkan, maka kita dapat mulai membuat peta daerah studi untuk model SWMM, seperti : sub catchment area, rain gages, joint, out fall, conduit, dan lain-lain.

Selanjutnya......

Rabu, 28 April 2010

Free Downloads Hydraulics Software

Hydraulic Design Calculation Sheets for Irrigation Canal and Structures
    
     Beberapa lembar kerja untuk perhitungan hidrolis bangunan air dapat anda download pada daftar di bawah. Perhitungan-perhitungan hidrolis menggunakan rumus-rumus sebagaimana yang ada pada Standar Perencanaan Irigasi KP-02 Perencanaan Saluran, dan KP-04 Perencanaan Bangunan Irigasi.

     Canal Dimensions (Manning’s Formula)
Perhitungan dimensi hidrolis saluran irigasi menggunakan Rumus Manning
Canal Dimensions
Perhitungan dimensi hidrolis saluran irigasi menggunakan Rumus Strickler
Inclined Drop Structure
Perhitungan hidrolis bangunan terjun miring (Z>1.50m)
Vertical Drop Structure
Perhitungan hidrolis bangunan terjun tegak (Z<1.50m)
Check Structure
Perhitungan hidrolis bangunan pengukur debit Type Ambang Lebar
Check Structure with Drop
Perhitungan hidrolis bangunan pengukur debit dengan terjunan
Box Culvert
Perhitungan hidrolis bangunan gorong-gorong pembawa tipe persegi
Box Culvert with Drop Structure
Perhitungan hidrolis bangunan gorong-gorong pembawa tipe persegi dengan terjunan di hilir
Pipe Culvert
Perhitungan hidrolis bangunan gorong-gorong pembawa tipe bulat (pipa)
Off-takes Structure (Crump de Gruyter gate)
Perhitungan hidrolis bangunan sadap dengan menggunakan pintu Crump de Gruyter
Off-takes Structure (Broad Crest Weir)
Perhitungan hidrolis bangunan sadap dengan menggunakan pintu sorong dan bangunan ukur tipe ambang lebar
Draw Down Curve Simulation Crump de Gruyter Gate
Perhitungan kurva pengaliran pintu Crump de Gruyter
Side Spillway Structure (with side channel, Gate, Control Strc., and Chute)
Perhitungan hidrolis bangunan pelimpah samping, lengkap dengan saluran samping, pintu sorong, bangunan pengontrol dan saluran pembuangan ke sungai. Bangunan ini sering digunakan untuk bangunan perlindungan dengan cara membuang kelebihan debit dari yang direncanakan ke sungai atau saluran pembuang yang ada. Bangunan ini biasa ditempatkan di hulu bangunan siphon atau bangunan talang.




Selanjutnya......